Minggu, 09 Juni 2013

Inflasi

PENGERTIAN INFLASI

Inflasi adalah proses atau keadaan dimana terjadinya kenaikan atau meningkatnya harga-harga barang yang ada dimasyarakat dan berlangsung secara terus-menerus. Dapat disebut inflasi jika terdapat tiga faktor yaitu :

1. Kenaikan harga
2. Bersifat umum
3. Berlansung terus-menerus

· Kenaikan harga
Harga barang dapat dikatakan naik apabila harganya menjadi tinggi dari harga yang sebelumnya. Contohnya harga BBM yaitu Rp35,00/ltr pada mingu lalu, sedangkan pada minggu ini harga BBM menjadi Rp45,00/ltr lebih mahal dari minggu kemarin.

· Sifatnya umum
Kenaikan harga suatu barang tidak dapat di katakan inflasi jika naiknya barang tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum. Contohnya : jika harga BBM naik maka ongkos angkutan umum, bahan-bahan pokok menjadi naik ini baru bisa dikatakan atau disebut inflasi.

· Berlangsung terus-menerus
Naiknya harga suatu barang tidak dapat di katakan inflasi jika naiknya harga barang tersebut terjadinya hanya sesaat, inflasi itu dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan.

Ada beberapa faktor masalah sosial yang muncul dari inflasi yaitu :
1. Menurunya tingkat kesejahteraan rakyat
2. Memburuknya distribusi pendapatan
3. Terganggunya stabilitas ekonomi.
JENIS - JENIS INFLASI

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun, inflasi sedang antara 10%—30% setahun, inflasi berat antara 30%—100% setahun, dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%.

Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi, meliputi:

-          Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Inflasi yang tingkatannya masih dibawah 10% setahun

-          Inflasi Sedang
Inflasi yang tingkatannya berada diantara 10% - 30% setahun

-          Inflasi Berat
Inflasi yang tingkatannya berada diantara 30% - 100% setahun

-          Hiper Inflasi
Inflasi yang tingkat keparahannya berada diatas 100% setahun. Hal ini pernah dialami oleh Indonesia pada masa orde lama.



Jenis-jenis inflasi, berdasarkan kepada sumber atau penyebab naiknya harga-harga yang berlaku, inflasi dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu :
  1. Inflasi tarikan Permintaan, inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa.
  2. Inflasi Desakan Biaya, inflasi ini berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran sangat rendah. Apabila perusahaan menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran yang lebih tinggi ini. Langkah ini mengakibatkan biaya produksi yang meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga diberbagai barang (inflasi).
  3. Inflasi Diimpor, inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga barang-barang yang diimpor. Inflasi ini akan terwujud apabila barang-barang impor mengalami kenaikan harga yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan pengeluran perusahaan-peruasahaan.
Jenis-jenis inflasi berdasarkan presentasi atau nominal digit inflasinya, dapat dibedakan kedalam :

Ø Moderate Low Inflation (inflasi 1 digit) misalnya 1% s.d 9%, biasanya orang masih percaya dan memiliki daya beli dan juga nilai mata uang masih berharga.
Ø Galloping Inflation (inflasi dua digit) misalnya 10% s.d 99%, dimana orang mulai ragu, daya beli menurun, nilai mata uang menjadi semakin menurun.
Ø Hyper Inflation (inflasi tinggi diatas 100%) adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat dalam jangka waktu yang singkat, keadaan seperti ini orang-orang sudah tidak percaya pada mata uang. Dimana nilai nominal uang jadi tidak berharga jika situasi ini terjadi maka pemerintah melakukan Senering yaitu pemotongan nilai uang.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI

Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:587), ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi:

a
. DemandPull Inflation

Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian, meningkatkan harga ke atas untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan agregat.

b. Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation

Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang efektif.

Sedangkan faktor- faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation tetapi juga dipengaruhi oleh :

a) Domestic Inflation

Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga barang secara
umum di dalam negeri.

b) Imported Inflation

Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang.

P
ada umumnya inflasi bersumber dari salah satu atau gabungan dari dua masalah berikut :
  1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
  2. Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
Disamping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari : 

Pertama, kenaikan harga-harga barang yang diimpor. 
Kedua, penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti pertambahan produksi dan penawaran barang. 
Ketiga, kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintah yang kurang bertanggung jawab.

Akibat buruk dari inflasi beragam seperti :
  1.            pengangguran yang kian bertambah,
  2.      menurunkan taraf kemakmuran masyarakat dimana upah riil para pekerja akan merosot sehingga taraf hidupnya pun akan menurun.
  3.     Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin memburuk jika inflasi tidak dapat dikendalikan atau diatasi. Inflasi yang bertambah serius tersebut cenderung akan mengurangi investasi yang produktif, mengurangi ekspor dan menaikan impor. Kecenderungan ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. 


Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah.

Tingkat inflasi dapat meningkat dengan tiba-tiba sebagai akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku diluar ekspektasi pemerintah misalnya depresiasi nilai uang yang sangat besar atau keadaan politik yang tidak stabil.



Sumber : http://taufieqhiedaeyat.blogspot.com/