Senin, 21 Desember 2015

KASUS PETRAL

1. Auditor : KAP Kordamentha

2. Jenis Audit : Audit Forensik
   Audit Forensik adalah mengenai tindakan untuk menganalisa dan membandingkan antara kondisi dilapangan dengan kriteria, yang bertujuan untuk menghasilkan informasi atau bukti kuantitatif yang terdapat di luar sistem, informasi tersebut dapat berupa seperti komunikasi pegawai, aliran informasinya, penawaran dan pengolahan kriteria tender serta hal lainnya yang berkaitan

3. Prosedur Audit :
  • Identifikasi Masalah
   Auditor melakukan pemahaman awal terhadap kasus yang hendak diungkap. Pemahaman awal ini berguna untuk mempertajam analisa dan spesifikasi ruang lingkup sehingga audit bisa dilakukan secara tepat sasaran.
  • Pembicaraan dengan Klien
   Auditor akan melakukan pembahasan bersama klien yang berkaitan dengan lingkup, kriteria, metodologi audit, limitasi, jangka waktu, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk membangun kesepahaman antara auditor dan klien terhadap penugasan audit.
  • Pemeriksaan Pendahuluan
   Auditor melakukan pengumpulan data awal dan menganalisanya. Hasil pemeriksaan pendahuluan bisa dituangkan dengan menggunakan matriks 5W + 2H (Who, What, Where, When, Why, How, and How Much). Investigasi dilakukan apabila sudah terpenuhi minimal 4W + 1H. Intinya, dalam proses ini auditor akan menentukan apakah investigasi lebih lanjut diperlukan atau tidak.
  • Pemeriksaan Lanjutan
  Auditor akan melakukan pengumpulan bukti serta melakukan analisanya. Dalam tahap ini lah audit sebenarnya dijalankan. Auditor akan menjalankan teknik-teknik auditnya guna mengidentifikasi secara meyakinkan adanya fraud dan pelaku fraud tersebut.
  • Penyusunan laporan
   Auditor melakukan penyusunan laporan hasil audit forensik. Dalam laporan ini setidaknya ada 3 poin yang harus diungkapkan. Poin-poin tersebut antara lain adalah :

 - Kondisi, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi dilapangan
 - Kriteria, yaitu standar yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu, jika kondisi tidak sesuai dengan kriteria maka hal tersebut disebut sebagai temuan
 - Simpulan, yaitu berisikan kesimpulan atas audit yang telah dilakukan. Biasanya mencakup sebab fraud, kondisi fraud, serta penjelasan detail mengenai fraud.

4. Kesimpulan :
  Pada kasus petral dapat diambil kesimpulan, bahwa Dirut PT Pertamina tidak menyebutkan total kerugian dan tidak menyebutkan nama-nama oknum yang bermain dalam pengadaan BBM. Sebab, menurut Dirut PT Pertamina lembaga audit independen Kordamentha audit forensik yang dilakukan hanya menilai proses pengadaan bahan bakar minyak (BBM) dan minyak mentah yang berpotensi menimbulkan kecurangan. Dalam kasus itu terdapat beberapa prinsip, yaitu diantaranya :
  • Tanggungjawab Profesi
    Lembaga audit independen (Kordamentha) sudah bertanggungjawab terhadap profesi kode etik akuntan karena sudah menyiapkan bukti-bukti dan mengaudit para pegawai nakal hingga menemukan kecurangan yang merugikan negara.
  • Integritas
   Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Dalam kasus ini, lembaga audit independen (Kordamentha) telah membuktikan pegawai yang bermasalah tidak diberikan izin untuk mendapatkan wewenang lagi dalam menjalankan tugas dibagian impor BBM. Hal ini menunjukan integritasnya dan agar segera direalisasi sehingga meningkatkan kepercayaan publik (masyarakat). 

5. Temuan Audit :
  Berdasarkan pelanggaran No. 100 tentang Independensi, Integritas dan Objektivitas dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang dilakukan kasus Petral setelah diaudit oleh Kordamentha adalah sebagai berikut:
  • Adanya jaringan mafia minyak dan gas (migas) yang telah menguasai kontrak suplai minyak senilai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 250 triliun
  • Petral menjadi kepanjangan tangan pihak ketiga untuk masuk proses pengadaan minyak. Sedangkan pihak ketiga ini memiliki informan ditubuh petral, sehingga dapat membocorkan informasi pengadaan minyak, dan dapat memunculkan perhitungan harga serta dapat mengatur tender. 
  • Karena adanya pengakuan mengenai penguasaan kontrak oleh jaringan tertentu yang dapat menyebabkan Inefisiensinya rantai suplai sehingga dapat meningkatkan resiko mahalnya harga crude dan produk serta dapat menyebabkan harga beli minyak yang kurang kompetitif
  • Dalam proses pengadaan terdapat kebocoran informasi rahasia yang dalam bentuk surat elektronik (email) maupun obrolan via sosial media. Informasi tersebut berkaitan dengan patokan harga dan volume bahan bakar minyak (BBM)

Dibuat oleh : Nindya Pratiwi, SS-UG, 4EB17


Sumber:



Minggu, 15 November 2015

Tugas Etika Profesi Akuntansi

Kasus Enron
Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Sebelum bangkrutnya pada akhir 2001, Enron mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas  dan kertas, dan komunikasi. Enron mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $101 miliar. Fortune menamakan Enron "Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif" selama enam tahun berturut-turut. Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada 2 Desember, di AS Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter 11. Saat itu, kasus itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka.
Tuntutan hukum terhadap para direktur Enron, setelah skandal tersebut, sangat menonjol karena para direkturnya menyelesaikan tuntutan tersebut dengan membayar sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi. Selain itu, skandal tersebut menyebabkan dibubarkannya perusahaan akuntansi Arthur Andersen, yang akibatnya dirasakan di kalangan dunia bisnis yang lebih luas, seperti yang digambarkan secara lebih terinci di bawah.
Enron masih ada sekarang dan mengoperasikan segelintir aset penting dan membuat persiapan-persiapan untuk penjualan atau spin-off sisa-sisa bisnisnya. Enron muncul dari kebangkrutan pada November 2004 setelah salah satu kasus kebangkrutan terbesar dan paling rumit dalam sejarah AS. Sejak itu, Enron menjadi lambang populer dari penipuan dan korupsi korporasi yang dilakukan secara sengaja.

KAP ARTHUR ANDERSON
Salah satu firma akuntansi terbesar di AS yang berdiri sejak 1913 Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam “the big four” (PricewaterhouseCoopers, Deloitte, Ernst & Young, KPMG) lalu pecah menjadi “the big five” Sejak pemisahan bisnis jasa atestasi (fungsi akuntansi dan konsultasi) Arthur Andersen, (1999)

KERJA SAMA KAP ARTHUR ANDERSON dan ENRON
Arthur andersen Perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan Enron, juga sebagai konsultan manajemen Enron. KAP tersebut memiliki kebijakan pemusnahan dokumen yang tidak menjadi bagian dari kertas kerja audit formal.

Kasus Enron dan Kap Arthur Anderson
Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan). KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
 Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.

Lembaga - Lembaga Eksternal juga Ikut Bertanggung Jawab Terjadinya Kasus Enron Auditor.
Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar) adalah kantor akuntan Enron. Tugas dari Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan kesaksian apakah laporan keuangan Enron memenuhi GAAP (generally accepted accounting practices). Andersen mengalami konflik kepentingan akibat pembayaran yang begitu besar dari Enron, $5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya konsultasi.

Konsultan hukum.
Konsultan hukum Enron, khususnya Vinson & Elkins juga disewa oleh Enron. Konsultan hukum ini bertanggungjawab untuk menyediakan opini hukum atas strategi, struktur, dan legalitas umum atas semua yang dilakukan oleh Enron.

Regulator.
Enron sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar energi diawasi oleh Federal Energy Regulatory Commission (FERC), akan tetapi FERC tidak melakukan pengawasan secara mendalam. Hal ini dikarenakan Enron melakukan aktivitasnya dalam perdagangan listrik tidak di satu negara, yaitu antar negara.

Pasar ekuitas.
Sebagai perusahaan publik, Enron diharuskan mengikuti peraturan dari SEC. Akan tetapi dalam pengawasannya SEC, tidak melakukan investigasi secara mendalam atau melakukan konfirmasi ulang terhadap Enron. SEC hanya mengandalkan pada testimoni yang dibuat oleh lembaga lain seperti auditor perusahaan (Arthur Andersen). Sedangkan NYSE mengharuskan Enron memenuhi peraturan perdagangan di NYSE. Berbeda dengan SEC, NYSE tidak hanya melakukan verifikasi firsthand.
Pasar hutang.
Enron menginginkan dan membutuhkan sebuah nilai rating. Sehingga Enron membayar Standard & Poors serta Moody’s untuk memberikan nilai rating. Rating ini dibutuhkan untuk sekuritas hutang perusahaan yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar. Yang menjadi masalah, perusahaan rating tersebut hanya melakukan analisis sebatas pada data yang diberikan kepada mereka oleh Enron, operasional dan aktivitas keuangan Enron.
Sumber:
http://tyaalora.blogspot.co.id/2014/11/kasus-enron-tugas-etika-profesi.html


Analisis:
Terjadi pada tahun 2001. Orang-orang yang terlibat dalam kasus Enron adalah Arthur Andersen, Kenneth Lay, Jeffrey Skilling, Andrew Fastow, Boards of Directors, karyawan Enron dan Sheron Wattkins, Vinson dan Elkins (Konsultan Hukum Enron).

Pelanggaran etika profesi yang terjadi di Enron:
1.      Manipulasi Laporan Keuangan (Pelanggaran Tanggung Jawab Profesi)
Praktik accaunting perusahaan Enron tidak sehat, Enron melakukan praktik window dressing, melaporkan laba yang dimiliki meningkat namun tiddak menjelaskan tentang pembebanan biaya secara terinci dan perusahaan juga tidak melaporkan hutang perusahaan yang dimiliki, ini berarti KAP Arthur Andersen telah melanngar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya. Pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi pada akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bertanggung jawab terhadap profesinya, yaitu harus bersikap Independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Selain iti KAP Arthur Andersen menghancurkan bukti-bukti dokumen yang berkaitan dengan Investigasi atas kebangkrutan Enron yang berarti KAP Andersen tidak bertanggung jawab atas profesinya sebagai Auditor yang seharusnya mempunyain tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka.

2.      Pelanggaran Prinsip Kepentingan Publik
Dengan pelanggaran yang telah dilakukan oleh KAP Andersen ini yaitu memanipulasi Laporan Keuangan dan menerbitkan laporan palsu, maka KAP Andersen telah melanggar dan menyalahi kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada mereka selaku orang yang dianggap independensi dalam penyajian Laporan Keuangan dan telah melakukan kebohongan publik dan menyebabkan kerugian yang sangat besar yang dapat dirasakan oleh semua pihak seperti para pemegang saham (Investor) dan masyarakat luar.

3.      Pelanggaran Integritas dan Obyektifitas

KAP Arthur Andersen tidak dapat memelihara dan meningkatkna kepercayaan publik sebagai KAP yang masuk ke dalam kategori The big five dan tidak berperilaku profesional serta konsisten dengan reputasi profesi dalam mengaudit laporan keuangan yang disamarkan datanya. Dan bahkan Enron membenarkan dan menutupi perilaku manajemen yang manipulatif.

Kamis, 30 April 2015

Tugas softskill: Blueberry Salad Fruit With Ice Cream


About price? keep calm, very cheap for your wallet. come now and try sensational of drink

Pict of drink

 

Selasa, 31 Maret 2015

Danau Diatas Danau Dibawah

This lake located in solok regency, Alohan Panjang. This lake consists of two lakes, one lake located on the edge of Padang Muara Labuh road and one more lake located in Nagara Bukit Sileh, Lembang Jaya district.
This lake is one of twin lake and five likes where is in west sumatera (singkarak lake, maninjau lake, diatas lake, dibawah lake, and talang lake). When we want to go there, we can arrive to that lake for ninty minutes from airport. four of them are singkarak lake, maninjau lake, diatas lake, dibawah lake which located in solok regency.
cause of solok is regency that have many lakes in west sumatera. Even three lakes among diatas lake, dibawah lake and talang lake which located in twin lakes region.
We called twin lakes because there are two lakes that dibawah lake and diatas lake located coexistedwith distance only 300 meters, at the past this region called is as tourist attraction. cause located on the edge Padang - Muara Labuh road.
The named lake that located on hill is dibawah lake, cause hinger surface of water dibawah lake same tall with base diatas lake.
Diatas lake with wide 17.20 m², long lake 6,25 km and widht lake is 2,75 km, surface of water be in height 1.600 m on surface of sea (m dpl) and part deep only 44 m.
Then surface of water dibawah lake be in height 1.566 m dpl that meaning of surface of water same height with base up lake water. This lake have wide 16,90 m², long lake 5,62 km and widht lakeis 3,00 km and deep of lakeis 886 m.